Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan 4 personel yang mengalami luka akibat unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja masih mendapatkan perawatan intensif. Yusri mengatakan 4 personel itu mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. "Tinggal 4 orang yang rawat inap karena lukanya agak berat," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (11/10/2020).
Menurut Yusri, korban mengalami luka cukup serius saat mengamankan unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta dan sekitarnya. Mayoritasnya, personel yang mengalami luka berat karena terkena lemparan benda dari peserta unjuk rasa. "Lukanya di bagian kepala kena ditimpuk pakai batu sama balok. Sama ada yang tangannya patah," tandasnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa penolakan terhadap Undang undang Cipta Kerja berujung bentrok pada Kamis, (8/10/2020). Para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa dan pelajar melakukan tindakan anarkis dan vandalisme. Sejumlah fasilitas publik dirusak hingga dibakar. Di antaranya yakni halte Trans Jakarta Sarinah dan Bundaran HI yang hangus dibakar.
Tidak hanya itu, halte Transjakarta Bank Indonesia dirusak, namun tidak sampai dibakar. Selain itu eskavator proyek trototar yang berada di depan Bank Indonesia juga menjadi sasaran pembakaran pengunjuk rasa. Polda Metro Jaya melaporkan ada 18 fasilitas pos kepolisian yang dirusak hingga dibakar saat aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta dan sekitarnya.
"Total fasilitas daripada polisi yang dilakukan perusakan dan pembakaran oleh para perusuh totalnya ada 18 fasilitas pos PAM. Ada 9 dibakar dan 9 dirusak berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/10/2020). Rinciannya, pos kepolisian di Harmoni, Sarinah, Monas Barat Daya, Atmajaya, Pos Dekat Polda Metro Jaya, Pos Senayan, Tugu Tani, Simpang Lima Senen, Pos RS Carolus, Pos Petojo, dan Pos Hayam Wuruk Arah Roxi. Selain itu, Pos Polisi Grogol, Satwil Lantas Tomang, Asemka, Pos Olimo dan sejumlah titik lainnya. Menurut Yusri, ada pula 16 halte yang dirusak hingga dibakar oleh massa.
"Yang kita ketahui ada 16 halte yang dilakukan perusakan dan pembakaran dan ada beberapa tempat fasilitas lain termasuk Senen dan juga beberapa kendaraan yang sudah dirusak oleh para perusuh ini," ungkapnya. Pihaknya masih menyelidiki untuk menelusuri pelaku yang merusak fasilitas umum tersebut. "Sementara sedang kita lakukan penyelidikan oleh Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk bisa mengetahui pelakunya. Kita berangkat dari beberapa keterangan saksi yang kita minta keterangan untuk mengusut itu. Beserta ada beberapa CCTV yang kita jadikan barang bukti untuk bisa jadi petunjuk bagi penyidik," tandasnya.