Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim bertemu Raja Malaysia, Raja Al Sultan Abdullah, Selasa (13/10/2020) pagi. Dalam pertemuan itu, dia menyerahkan dokumen yang membuktikan dukungan parlemen yang kuat dan meyakinkan kepadanya untuk membentuk pemerintahan baru dan melengserkan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Anwar mengatakan dia mendapat dukungan lebih dari 120 anggota parlemen di parlemen yang berjumlah 222.
Dia mengungkapkan jumlah itu untuk pertama kalinya sejak pengumumannya bulan lalu. Anwar mengatakan sekarang terserah Raja Al Sultan Abdullah untuk memutuskan langkah selanjutnya. Namun, ia menambahkan Muhyiddin telah kehilangan mayoritas dukungannya dan harus mengundurkan diri.
"Saya mendesak semua pihak untuk memberikan ruang kepada Raja untuk melaksanakan tanggung jawabnya di bawah konstitusi, dan melalui dokumen dan memanggil para pemimpin partai untuk mengkonfirmasi dan menerima masukan dan pandangan mereka," kata Anwar kepada wartawan. Raja berperan dalam sebagian besar seremonial tetapi dia dapat menunjuk perdana menteri yang dalam pandangannya cenderung memimpin mayoritas parlemen. Raja juga bisa membubarkan parlemen dan melangsungkan pemilihan umum untuk memilih perdana menteri.
Pada bulan Maret, raja menunjuk Muhyiddin sebagai perdana menteri setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad yang tidak terduga. Saat itu Raja mengatakan dia percaya Muhyiddin memerintah di bawah dukungan mayoritas di parlemen. Istana Kerajaan Malaysia mengatakan Anwar Ibrahim tidak mengungkapkan kepada raja identitas anggota parlemen yang diklaim mendukung tawarannya untuk membentuk pemerintahan baru.
"Anwar telah mengungkap dugaan jumlah anggota DPR yang mendukungnya. Namun, dia tidak menyerahkan daftar nama anggota parlemen untuk memperkuat dugaan itu," kata istana dalam sebuah pernyataan setelah raja dan Anwar bertemu pada Selasa pagi, seperti dilansir Reuters. "Raja telah menyarankan Anwar untuk mematuhi dan menghormati proses hukum dalam konstitusi," kata istana. Pada 23 September lalu, Anwar telah mengklaim bahwa ia memiliki dukungan mayoritas dukungan untuk membentuk pemerintahan berikutnya dan pemerintahan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin telah runtuh.
Pada hari yang sama, Raja menjalani perawatan di National Heart Institute di Kuala Lumpur. Istana Negara kemudian mengatakan, sementara audiensi yang telah dijadwalkan kepada Anwar dan istrinya Wan Azizah Wan Ismail pada 22 September itu dibatalkan karena kondisi kesehatan Yang di Pertuan Agong. Pada 2 Okt, Raja kembali ke Istana Negara setelah menerima perawatan karena keracunan makanan dan cedera olahraga.