Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia. Faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko seseorang mengembangkan penyakit ini. Namun, tidak semua kasus kanker payudara disebabkan oleh faktor keturunan. Artikel ini akan membahas Apakah kanker payudara diturunkan orangtua? Yuk simak sampai bawah!
Faktor Genetik dalam Kanker Payudara
Sekitar 5-10% kasus kanker payudara dianggap herediter, yang berarti disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dari orangtua. Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 adalah yang paling umum terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara dan ovarium. Wanita dengan mutasi pada gen ini memiliki risiko hingga 70% untuk mengembangkan kanker payudara sepanjang hidup mereka.
Selain BRCA1 dan BRCA2, ada gen lain seperti TP53, PTEN, dan PALB2 yang juga dapat meningkatkan risiko, meskipun kontribusinya lebih kecil. Penting untuk dicatat bahwa tidak semua individu dengan mutasi genetik ini akan mengembangkan kanker payudara, tetapi risiko mereka lebih tinggi dibandingkan populasi umum.
Riwayat Keluarga dan Risiko Kanker Payudara
Memiliki anggota keluarga dekat, seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan, yang didiagnosis dengan kanker payudara dapat meningkatkan risiko seseorang. Risiko ini lebih tinggi jika anggota keluarga tersebut didiagnosis pada usia muda atau jika ada beberapa anggota keluarga yang terkena kanker payudara atau ovarium. Namun, banyak individu dengan riwayat keluarga kanker payudara tidak memiliki mutasi genetik yang dapat diidentifikasi. Faktor lingkungan dan gaya hidup juga berperan dalam peningkatan risiko.
Deteksi Dini dan Pencegahan
Bagi individu dengan riwayat keluarga kanker payudara, penting untuk melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin. Salah satu metode yang direkomendasikan adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri), yang dapat membantu mengenali perubahan pada payudara sejak dini. Langkah-langkah SADARI meliputi:
- Berdiri tegak: Amati jika ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan, atau perubahan pada puting.
- Angkat kedua lengan ke atas: Perhatikan jika ada perubahan pada kontur payudara.
- Posisikan kedua tangan di pinggang: Condongkan bahu ke depan dan dorong siku ke depan untuk melihat perubahan pada payudara.
- Angkat satu lengan dan tekuk siku: Gunakan tangan lainnya untuk meraba payudara dengan gerakan melingkar, dari tepi payudara hingga ke puting.
- Periksa puting: Tekan perlahan untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.
- Posisi tidur: Letakkan bantal di bawah bahu dan periksa payudara dengan gerakan seperti pada langkah keempat.
Melakukan SADARI secara rutin dapat membantu mendeteksi perubahan pada payudara sejak dini. Selain itu, bagi mereka yang memiliki risiko tinggi, konsultasi dengan dokter mengenai pemeriksaan tambahan seperti mammogram atau tes genetik sangat dianjurkan.
Kesimpulan
Meskipun faktor genetik dapat meningkatkan risiko kanker payudara, sebagian besar kasus tidak diturunkan dari orangtua. Penting untuk memahami riwayat kesehatan keluarga dan melakukan pemeriksaan rutin untuk deteksi dini. Gaya hidup sehat, termasuk menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan, juga dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.