Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi sepanjang periode Januari hingga September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun. Dilihat dari sebaran investasinya, sebanyak Rp 307,5 triliun atau 50,3 persen di Pulau Jawa dan 304,1 triliun atau 49,7 persen di luar Pulau Jawa. Kendati demikian, pertumbuhan investasi di Pulau Jawa mengalami penurunan sebesar 6,9 persen. Sebaliknya, untuk realisasi investasi di luar Pulau Jawa mengalami pertumbuhan 12,2 persen.
Bahlil menjelaskan ada perbedaan pemberian treatment terkait dua kategori wilayah investasi ini. "Perlakuaan kami antara Jawa dan luar Jawa itu ada treatment khusus, katakanlah di luar Jawa kita beri insentif lebih," ujar Bahlil, dalam konferensi pers 'Realisasi Investasi TW III 2020' secara virtual, Jumat (23/10/2020). Misalnya terkait tax holiday, jika diberikan selama 10 tahun untuk Pulau Jawa, maka industri serupa yang akan dibangun di daerah lainnya di luar Jawa pun tentunya akan diberikan kenaikan insentif.
"Yang daerahnya sulit, itu pasti insentifnya kita naikkan, misal jadi 15 tahun," kata Bahlil. Ini dilakukan karena memang ada kebijakan khusus dari pemerintah terkait investasi di luar Pulau Jawa agar tetap menarik minat para investor, baik dalam maupun luar negeri.