Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) kembali membagikan kabar duka cita pada Jumat (19/6/2020) malam. Dokter yang menjadi bagian dari IDI, dr Gatot Prasmono tutup usia. "Turut berduka cita yang amat mendalam atas wafatnya dr Gatot Prasmono," ungkap PB IDI melalui unggahan di Twitter.
Ketua Umum IDI, Daeng M Faqih pun mengungkapkan belasungkawanya. "Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatandan keikhlasan dalam cobaan ini. Amin YRA," tulisnya dalam informasi tersebut. Humas PB IDI, dr Halik Malik mengungkapkan Gatot Prasmono merupakan dokter umum yang bertugas di RSUD Sidoarjo Jawa Timur.
Informasi yang didapat, mendiang menghembuskan napas terkhir pada Jumat pukul 18.13 WIB. "Wafat di ruang isolasi RSUD Sidoarjo," ungkapnya. Adapun Halik juga mengungkapkan hasil tes Dokter Gatot Prasmono menunjukkan hasil positif Covid 19.
"Tanggal 18 Juni hasil swab PCR nya positif Covid," ujar Halik. "Semoga almarhum husnul khotimah dan diampuni kesalahannya, ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT," imbuhnya. Dengan wafatnya Dokter Gatot Prasmono, kini total sudah ada 38 dokter bagian dari IDI yang meninggal dunia selama pandemi Covid 19 di Indonesia.
"Di catatan kami beliau dokter ke 38 yang wafat terkait Covid 19," ungkap Halik. Sebanyak 38 dokter tersebut wafat dalam status PDP maupun positif Covid 19. Sebelum Dokter Gatot Prasmono, PB IDI mengabarkan dua dokter meninggal dunia berasal dari Pulau Madura.
Keduanya wafat pada Senin (15/6/2020) lalu. Keduanya yaitu drDenyDwiYuniarto dan drHDibyoHardianto. Dilansir , Ketua IDI Jatim Sutrisno mengatakan, dr Deny dinyatakan meninggal karena terkonfirmasi virus Corona.
Sedangkan dr Hardianto, tutup usia dengan memiliki gejala klinis yang mengarah pada positif virus corona. "Jadi memang satu sudah terkonfirm yang satu swabnya belum keluar tapi gejala klinis mengarah ke Covid 19," kata Sutrisno saat dihubungi, Senin (15/6/2020). Lebih lanjut, kata Sutrisno, tiga hari lalu, kedua dokter sempat menjalani perawatan intensif.
Ia pun menduga dua dokter tersebut bisa terpapar karena keduanya setiap hari berhubungan dengan pasien penderita Covid 19. "Kan setiap hari dua dokter itu memberi pelayanan pasien Covid 19. Otomatis selama memberi pelayanan itu mereka tertular," ucapnya.