Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya turut memastikan daerah mana saja yang memiliki cadangan sumber batubara. Menurut Presiden, hal itu untuk menjamin pasokan batubara dalam mendukung program optimalisasi. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Percepatan Peningkatan Nilai Tambah Batu Bara melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (23/10/2020).
"Pastikan wilayah yang memiliki cadangan sumber batubara yang cukup untuk menjamin pasokan batubara dalam hilirisasi ini," kata Jokowi. Jokowi menambahkan, ada beberapa prioritas yang bisa dikerjakan seperti program gasifikasi batubara atau dimethyl ether atau DME yang dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti elpiji (liquefied petroleum gas). "Kita tahu elpiji kita ini masih impor sehingga (gasifikasi) bisa mengurangi impor elpiji kita," tuturnya.
Kepala Negara pun minta segera dibuatkan roadmap terkait optimalisasi pengembangan industri batubara di dalam negeri. Pasalnya, pengembangan ini akan menekankan kualitas serta mutu dan tentunya bersinggungan langsung dengan dampak lingkungan. "Saya minta roadmap optimalisasi batubara dalam negeri betul betul dipercepat dengan penerapan teknologi yang ramah lingkungan, tentukan strategi, tentukan produk hilir yang ingin kita kembangkan," ucap Jokowi.
Menurut Presiden, langkah langkah itu menjadi acuan dalam menentukan arah kerja ke depannya. Terlebih, akan berkaitan dengan berapa banyak yang akan diubah menjadi gas, berapa banyak yang akan diubah menjadi petrokimia dan kawasan yang akan dikembangkan menjadi hilirisasi industri batubara. "Sehingga jelas arah kita ini seperti apa," jelasnya.