Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama dengan perusahaan bir, Multi Bintang Indonesia (MIB) menjalankan program rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Cisadane, Kamis (3/12/2020) Direktur Pengembangan dan Pemasaran YKAN, Ratih Loekito mengatakan bahwa rehabilitasi DAS Cisadane akan mencakup area dengan luas total 200 hektare yang dilakukan secara bertahap. “DAS Cisadane menjadi tumpuan bagi 1,7 juta orang sebagai penyedia sumber air bersih untuk kebutuhan pertanian, peternakan, industri, maupun kebutuhan hidup sehari hari, yang disalurkan melalui PDAM,” kata Ratih dalam keterangannya, Minggu (6/12/2020).
Ratih mengatakan DAS Cisadane adalah salah satu dari 15 DAS prioritas nasional, seperti Citarum dan Ciliwung, yang mengalir di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Di antara 11 Sub DAS Cisadane, Cisadane Hulu memiliki luas yang paling besar, yaitu 44.142 hektare. Menurut Data Bappenas (2018), 21,52% dari lahan Cisadane Hulu tersebut sebenarnya merupakan kawasan hutan untuk konservasi air dan tanah.
Namun, pertumbuhan penduduk serta aktivitas pembangunan dan perekonomian yang tinggi memicu terjadinya perubahan penggunaan lahan. “Kualitas air di Cisadane kini masuk dalam kategori terpolusi parah,” katanya Ia menerangkan perubahan lahan yang terjadi hanya menyisakan 36,6% wilayah hutan alami, yang berdampak secara langsung terhadap kualitas air.
Di sisi lain, hal ini juga mengurangi nilai ekologis dan meningkatkan emisi karbon. Ratih mengatakan program ini dicanangkan secara simbolis dengan penanaman pohon yang dilakukan bersama masyarakat setempat di Desa Cibunian dan Desa Purwabakti, Kampung Cisuren, Bogor, Jawa Barat, yang merupakan bagian dari hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane. Pohon yang ditanam adalah jenis tanaman kayu dan buah buahan, yang memiliki nilai konservasi sekaligus nilai ekonomi bagi masyarakat.
Kehadiran varietas ini dapat membantu upaya konservasi di kawasan hulu DAS Cisadane, dan hasil panennya dapat menjadi salah satu alternatif sumber pendapatan tambahan bagi penduduk setempat. Ratih berharap upaya ini dapat melibatkan para pemangku kepentingan lain di DAS Cisadane sehingga secara bersama sama bisa saling menjaga dan mendapatkan manfaat. “Ini adalah upaya kolaboratif. YKAN juga sudah menginisiasi upaya untuk membangun kolaborasi multipihak melalui Koalisi Air, di mana MBI merupakan salah satu mitra pendiri,” tambah Ratih.