
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid 19 memperbarui data penambahan kasus positif corona di Indonesia, Kamis (3/12/2020). Berdasarkan data pada situs covid19.go.id, kasus positif Covid 19 bertambah 8.369 orang. Kini total kasus positif Covid 19 di Indonesia berjumlah 557.877 orang.
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang Rabu kemarin yang mencapai 5.533 kasus. Data tersebut pun menunjukkan adanya penambahan pasien Covid 19 sembuh sebanyak 3.673 orang. Kini total pasien Covid 19 sembuh di Indonesia berjumlah 462.553 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia kini berjumlah 17.355 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 156 orang. Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 69.027 orang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 62.397 spesimen.
Seperti diketahui, pada Rabu (2/12/2020) kemarin, kasus positif Covid 19 total sebanyak 549.508 kasus. Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 458.880 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 17.199 orang.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan vaksin tidak akan dengan sendirinya menghentikan pandemi virus corona atau Covid 19. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Senin (16/11/2020). Pandemi Covid 19 berkecamuk berbulan bulan virus tersebut merebak di Wuhan China pada Desember 2020.
Kasus infeksi Covid 19 pun melonjak melewati angka 54 juta orang dan merenggut lebih dari 1,3 juta nyawa di seluruh dunia. "Vaksin akan melengkapi alat lain yang kami miliki, bukan menggantikannya," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus. "Vaksin sendiri tidak akan mengakhiri pandemi," ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Data WHO untuk Sabtu (14/11/2020), menunjukkan 660.905 kasus virus corona dilaporkan terjadi dalam 24 jam, ini rekor harian tertinggi. Jumlah itu melampui kasus harian pada Jumat (13/11/2020), 645.410 kasus dan melewati rekor harian tertinggi sebelumnya sebanyak 614.013 yang tercatat pada 7 November lalu. Tedros mengatakan pasokan awal vaksin akan ditujukan untuk petugas kesehatan, orang tua, dan kelompok rentan lainnya.
"Itu mudah mudahan akan mengurangi jumlah kematian dan memungkinkan sistem kesehatan untuk mengatasinya," katanya. Meskipun sudah ada vaksin, penyebaran virus belum tentu berakhir. "Pengawasan perlu dilanjutkan, orang masih perlu diuji, diisolasi dan dirawat, kontak masih perlu dilacak dan individu masih harus dirawat," ujarnya.
Sebelumnya WHO terus memperingatkan seluruh negara agar warganya mematuhi protokol kesehatan. Apalagi sejauh ini masih belum pastinya ketersediaan vaksin Covid 19. Sejauh ini, WHO mencatat pengujian vaksin baru mencapai fase ketiga sehingga vaksin Covid 19 versi sempurna belum ada hingga saat ini.
Karenanya, WHO mengimbau agar negara negara menerapkan aturan ketat untuk menegakkan protokol kesehatan berupa penggunaan masker, menjaga jarak sosial (social distancing), mencuci tangan, memakai masker di ruang publik dan transportasi publik. WHO pun meminta negara negara untuk memperbanyak pengujian Covid 19. “Pesan kami kepada Pemerintah dan masyarakat jelas: “lakukan semua (protokol kesehatan),” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dilansir Reuters beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, pemerintah lewat Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid 19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.