Baim Wong dibuat ketakutan saat melihat penampakan sepeda ontel di depan rumahnya. Bahkan sepeda ontel itu tak diketahui siapa pemiliknya. Sang pemilik hanya meninggalkan secarik surat misterius. Karena penasaran, Baim Wong pun membacaisi surat misterius tersebut.
Sepedaontelitu rupanya hadiah dariseorang pria misterius asal Madura. Pria itu mengaku rela kayuh sepeda dari Madura ke Jakarta, lalu memberikan sepeda ontelnya untuk suami Paula Verhoeven. Melihat hal tersebut, Baim Wong mengaku ketakutan.
Suami Paula Verhoeven ini ketakutan apakah hadiah itu jadi pertanda baik atau pertanda buruk. "Pertanda baik atau buruk nih?" tanyanya lagi. Pada awalnya, sepeda ontel itu ditemukan sopir Baim Wong, Pak Slamet.
Menurut pengakuan Pak Slamet, saat itu dirinya hendak mengeluarkan mobil. Namun terhalang karena adanya sepeda ontel yang sengaja ditaruh di depan garasi rumah. "Saya kan mau buka gerbang mobil mau digeser, ada sepeda ternyata. Orangnya gak ada," ujar Pak Slamet.
Mendengar penuturan Pak Slamet, Baim Wong makin ketakutan. "Waduh, hati hati tuh," timpal Baim Wong. Ketika buka gerbang, ternyata benar sepeda ontel itu masih ada.
Di bagian jok belakang, ada jaket baju dan surat misterius yang sengaja ditinggalkan oleh sang pengirim. Merasa penasaran, Baim Wong lantas membaca surat misterius tersebut. Rupanya pengirim sepeda tersebut mengaku bernama Helmi Abdul Aziz dari Sumenep, Madura.
"Sebelumnya saya minta maaf jika telah mengganggu waktu kak Baim. Mungkin saat kak Baim baca surat ini, saya sudah dalam perjalanan pulang," tulis Helmi. Dalam surat tersebut, si pengirim mengaku mengayuh sendiri sepedanya dari Sumenep Madura ke Jakarta. Aksi pengirim bernama Helmi ini mengaku terinspirasi oleh ksi pak Acun yang sempat mengayuh sendiri sepedanya dari Klaten ke Jakarta.
"Berkat pak Acun, saya jadi punya inspirasi untuk mengayuh sendiri sepeda dari Madura ke Jakarta," tulisnya. Lalu kemudian si pengirim meminta bantuan kepada suami Paula Verhoeven untuk menyembuhkan ayahnya. Namun kini sang ayah ternyata sudah meninggal dunia.
"Dulu saya sangat berharap kak Baim bisa bantu bapak saya, namun saya sadat kalau saya tidak boleh berharap sebelum saya bergerak sendiri. Kini bapak saya sudah tiada," tulisnya lagi. Setelah itu, si pengirim mengaku memberikan sepeda ontel itu kepada Baim Wong sebagai hadiah atas inspirasinya lewat vlog vlog di Youtube Baim Paula.
"Saya dapat membeli sepeda yang saya inginkan untuk ngasih ke kak Baim," tulisnya. Meski begitu, pria tersebut mengaku pasrah terserah Baim Wong mau apakan sepeda hadiahnya. "Saya datang bukan untuk minta tolong seperti vlog vlog kak Baim sebelumnya. Saya sekedar ingin memberi sepeda tersebut untuk kakak.
Tererah kakak mau membuang atau mau diberikan ke orang lain. Yang terpenting, saya sudah berhasul membawa sepeda itu untuk kak Baim," tambahnya. Setelah itu, Helmi meminta agar Baim Wong, Paula Verhoeven dan keluarga Bapau untuk memberikan tanda tangan pada jaket yang ia tinggalkan. Nantinya, jaket itu akan diberikan sebagai hadiah ulang tahun sahabat Helmi.
"Saya minta tanda tangan kakak, kak Paula beserta tim tim kakak di jaket yang saya titipkan," tulisnya. "Jaket tersebut untuk hadiah ulang tahun sahabat saya," tambahnya. Pria itu pun mencantumkan alamat sahabatnya yang berada di Jakarta Selatan.
Setelah melihat dan membaca surat misterius tersebut, Baim Wong mengaku curiga. Pasalnya, banyak yang melakukan modus serupa untuk meminta bantuan dari Baim Wong. Menurut suami Paula Verhoeven, aksi pria itu tergolong seram
"Ada sepeda di depan kantor. Suratnya ada, sepedanya ada. Tapi orangnya menghilang, serem banget ini," ungkap Baim Wong. Bahkan ketika akan mencoba sepeda ontel tersebut, Baim Wong makin curiga karena sepeda itu tidak ada remnya. "Waduh, kok gak ada remnya? Gimana cara dia bawanya dari Madura?" tanya Baim Wong kepada Pak Slamet.
"Iya, remnya gak ada," imbuh Pak Slamet. "Kalau pake logika, mana bisa bawa sepeda dari Madura ke Jakarta ya?" tanya Baim Wong lagi. "Kecuali kalau pake truk, sepedanya dimasukin ke dlama truk," imbuh Pak Slamet.
"Tapi dia bilangnya ngayuh," ucap Baim Wong. "Kalau ngayuh, coba berapa hari dari Madura ke sini? Badannya negretek ngeretek gak? Itu aja saya tadi udah ngos ngosan coba naik," ucap Pal Slamet. "Iya, saya juga tadi ngayuh sendiri dari sini ke sana, ucap capek," pungkas Baim Wong.