Tim dari BPBD Kota Kediri bersama BKSDA Jatim melakukan pemantauan di Sungai Brantas, Kamis (1/10/2020). Hal ini menyusul adanya penampakan buaya di Sungai Brantas tepatnya di utara Jembatan Brawijaya. Pemantauan dilakukan dengan menurunkan satu unit perahu menyisir tepian Sungai Brantas di Kediri.
Penyisiran dilakukan mulai dari selatan Jembatan Brawijaya dan Jembatan Lama. Kemudian kembali memutar di sisi timur dan barat Sungai Brantas di Kelurahan Semampir. Pemantauan yang dilakukan personel BPBD Kota Kediri selama hampir dua jam sejauh ini masih belum mendapatkan hasil penampakan buaya.
Sebelumnya Buaya Sungai Brantas terlihat para pemancing pada Rabu (30/9/2020) malam di utara Jembatan Brawijaya. Adi Sutrisno, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kediri usai pemantauan di Sungai Brantas menjelaskan ada kemungkinan buaya tersebut merupakan hasil lepas liaran yang dilakukan masyarakat. Kemungkinan kedua merupakan buaya habitat asli Sungai Brantas.
"Kami memantau penampakan buaya, tapi masih belum ada penampakan lagi. Biasanya buaya muncul pagi hari jam 8.00 sampai jam 12.00," jelasnya. Sedangkan penampakan buaya yang videonya sempat viral di media sosial diduga merupakan lepas liaran yang dilakukan masyarakat. "Tanggal 15 Februari 2020 lalu kami berhasil menangkap satu ekor dibantu Rescue Reptil Kediri serta telah diserahkan ke BKSDA Jatim," jelasnya.
Tim dari BKSDA Jatim bersama dengan unsur tiga pilar Kelurahan Pocanan masih terus memantau keberadaan buaya di Sungai Brantas. "Buaya yang telah ditangkap sebelumnya juga hasil lepas liar," tambahnya. Setelah mencermati penampakan buaya tim dari BKSDA dan Rescue Reptil Kediri berkesimpulan buaya yang muncul ke permukaan jenis buaya Muara.
Dari hasil koordinasi dengan BKSDA masih belum ada upaya untuk melakukan penangkapan buaya. Namun petugas akan terus melakukan pemantauan dan memasang himbauan agar masyarakat yang beraktivitas di Sungai Brantas untuk lebih berhati hati